My lovely daughter |
Tahun 2019
akhir merupakan tahun yang membahagiakan untuk aku dan suami, karena di bulan
November 2019 hadir sosok janin dalam perutku. Sungguh ini perasaan yang luar
biasa. Belum pernah aku merasa kaget, bahagia, gak percaya, pokoknya semua
perasaan campur aduk jadi satu. Tepat di hari itu, aku sadar kalau sebentar
lagi peranku akan berubah menjadi seorang ibu. Banyak hal yang harus disiapkan
selama masa kehamilan dan sampai melahirkan nanti.
Aku si
anak sematawayang ini tentu punya banyak kendala di awal kehamilan, karena gak
ada kakak atau adek yang bisa diajak sharing seputar masalah kehamilan kan.
Jadi memang akan lebih banyak cari tau dan curhatnya ke mama sendiri, hehe.
Tapi tetep ada juga temen dan sepupu yang aku Tanya seputar masalah kehamilan
dan pasca kehamilan. Soalnya kan tiap orang pasti punya masalah dan kasus yang
berbeda di masa melahirkan dan menyusui.
Semasa
kehamilan, aku tergolong aman sentosa dan gak rewel. Pokoknya semua adem ayem
aja. Kalo orang bilang sih hamil kebo ya. Tapi saking kebonya, terkadang suka
lupa kalau lagi hamil. Bisa jalan kesana kemari aja deh serasa itu perut gak
ada isinya. Sampe akhirnya pas enam bulan kehamilan aku pendarahan. Pada fase
itu, aku mengalami stress berat karena ada masalah internal. Ternyata stress
itu yang memicu pendarahanku. Untungnya bukan pendarahan yang parah, kata
dokter. Masih tergolong ringan. Tapi tetap gak boleh aktifitas berat selama
sebulan kedepan. Tentu hal ini aku inget baik-baik supaya gak kejadian hal
seperti ini lagi.
Setelah
pendarahan itu, aku jadi lebih banyak meditasi, mengatur emosi dan pikiran.
Semua ini aku lakukan supaya bisa lebih tenang selama kehamilan dan pasca
melahirkan. Kalau aku sudah belajar mindfulness sejak kehamilan, jadi setelah
melahirkan aku masih tetap bisa berusaha untuk tetap tenang supaya ASI aku bisa
lancar. Kalau berdasarkan pengalaman dari teman dan keluarga yang sudah punya
anak, stress itu berpengaruh besar sama kuantitas dan kualitas ASI. Makanya aku
berusaha untuk mengatur pola pikir dan tetap olahraga ringan seperti jalan pagi
dan yoga.
Tiba
saatnya hari yang ditunggu-tunggu, yaitu lahiran. Aku melahirkan dengan metode c-section atau orang biasanya bilang
operasi caesar. Dokter bilang sangat beresiko kalau aku lahir normal karena HB
aku rendah dan berat badan bayiku besar. Takut nanti pendarahan atau lemes pas
lagi kontraksi.
Sebelum
operasi, aku banyak research dari internet, tanya-tanya ke temen, keluarga
mengenai apa aja yang harus diperhatikan pasca caesar dan bagaimana supaya ASI
tetep lancar. Menurut pengalaman mereka, ibu yang operasi caesar akan lebih
seret ASInya di hari-hari pertama kelahiran. Wah pikirku, gimana ya kalau nanti
aku gak bisa kasih ASI ke bayiku? Gimana kalau aku gak bisa jadi ibu ASI?
Banyak pertanyaan udah menghantui aku deh pokoknya. Duuuh, kalau dipikirin
malah makin stress! Balik lagi berusaha untuk tenang.
Ternyata,
menyusui hari pertama tidak berlangsung baik. Air susuku tidak keluar, tapi
suster tetap kasih semangat untuk selalui disusui bayinya supaya memacu air ASI
keluar. Karena ASI aku tidak keluar, jadilah aku menangis dan langsung stress!!
Padahal hal ini gak boleh terjadi, malah akan semakin menghambat ASI. Selama
udah hamper 24 jam bayiku tidak mendapatkan susu, tapi tetap disusui sama aku.
Aku sudah terpikir, gimana nih kalau bayi aku gak dapet kolostrum? Gak dapet
ASI dari aku? Apa gunanya aku jadi ibu kalau gak bisa kasih ASI untuk anakku
sendiri! Berbagai macam pikiran udah hinggap deh di kepala aku.
Karena ini
pengalaman pertama melahirkan, tentunya bukan hal yang mudah untuk aku jalani.
Belum ada background menjadi ibu atau melahirkan. Semuanya serba baru, bahkan
bisa membuat aku dan suami bingung mendadak. Memang selama kehamilan aku sudah
banyak research seputar menyusui. Ada yang ASI tidak keluar, putting lecet,
bayi tidak mau menyusui. Tapi aku gak sangka kalau prosesnya akan sesulit itu
dan aku mengalaminya sendiri. Selama ini aku berpikir kalau menyusui ya tinggal
menyusui aja, gak repot. Ternyata aku salah.
Kalau dipikir-pikir kenapa sih aku kok ngotot banget harus kasih ASI untuk bayiku? Sebagai Pejuang Kasih, tentu saja ASI dan menyusui punya segudang manfaat yang tidak hanya untuk bayi, tapi juga sang mama. Menurut WHO (World Health Organization) dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), kalau 1000 hari pertama bayi hidup membutuhkan ASI dari sang mama untuk memenuhi asupan gizinya. Selama 6 bulan pertama, bayi diberikan ASI eksklusif. Baru saat memasuki usia 6 bulan akhir sampai 2 tahun adalah fase ASI + MPASI (Makanan Pendamping ASI).
ASI merupakan system nutrisi terbaik untuk bayi yang mengandung agen bioaktif yang berfungsi untuk saluran pencernaan, sistem kekebalan tubuh, dan perkembangan otak. Komposisi ASI sangatlah kompleks, terdiri dari makronutrien, mikronutrien, dan komponen bioaktif. Maka dari itu tidak ada yang komposisinya bisa sebaik ASI.
Menyusui juga meimliki segudang manfaat untuk mamsi. Manfaatnya antara lain; mengurangi resiko osteoporosis, diabetes, kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker rahim. Selain manfaat langsung untuk kesehatan mamsi, menyusui juga dapat meningkatkan bonding antara mamsi dan buah hati. Bahkan lebih ekonomis, karena mamsi sudah dianugerahi ASI untuk bisa memberikan asupan gizi ke sang buah hati.
Beruntung aku punya saudara yang sangat pro ASI dan dari dia aku banyak belajar seputar menyusui. Kalau aku tanya sama mamaku, jujur mamaku udah banyak lupa karena melahirkan aku udah 30 tahun yang lalu nih mamsi! Hahaha.
Nah, kakak sepupuku ini yang bilang kalau ASI aku belum keluar juga, gak usah panic karena dia akan mendonorkan ASI untuk bayiku. Disitu aku sangat lega karena bayiku tetap bisa meminum ASI di hari pertamanya. Aku bantu stimulasi ASI aku dengan pumping secara berkala. Perlahan-lahan ASI aku sudah keluar sedikit demi sedikit. Sungguh aku seneng bukan main!
Masalah
mulai datang ketika daun katuk dan torbangun lagi gak tersedia di warung
sekitar rumah. Selama pandemi intensitas ke pasar menurun drastis karena
mengurangi pergi ke daerah kerumunan, kalau gak penting banget ya gak ke pasar.
Akhirnya aku puter otak gimana supaya terpenuhi kebutuhanku supaya ASI lancar.
Gak hanya lancar, tapi aku juga mau yang berkualitas.
Awalnya
aku research dulu tentang suplemen
untuk ibu menyusui dari internet. Setelah itu baru aku tanya-tanya lagi ke
teman dan saudara. Sekian banyak hasil yang aku temukan, pilihanku jatuh untuk
mencoba Herba Asimor. Soalnya ini paket langkap banget buat aku. Pertama, Herba
Asimor terbuat dari katuk, torbangun, dan ikan gabus.
Wah, ini
sih paket langkap banget! Semuanya udah all
in one ada di Herba Asimor. Karena selama masa menyusui, aku memang
mengkonsumsi katuk, torbangun, dan ikan gabus. Gak pake pikir panjang, langsung
deh aku beli.
Selama di RS, mertuaku selalu kirimin olahan sayur torbangun supaya ASI lancar. Sebagai pejuang kasih, segala cara akan aku coba supaya ASI lancar. Begitu pulang dari RS, aku rutin makan sayur katuk dan torbangun. Memang ASI aku jadi lebih setelah mengkonsumsi dua tanaman ajaib itu.
Mungkin
popularitas daun torbangun masih kalah dari daun katuk untuk menambah
kelancaran ASI. Padahal daun torbangun ini salah satu daun yang cukup popular
di kampung halamanku, Sumatera Utara. Sebetulnya baik itu daun katuk dan
torbangun punya manfaat yang luar biasa untuk membuat ASI lancar. Tentu ini hal
yang sangat membahagiakan untuk mamsi Pejuang Kasih.
Herba Asimor ini merupakan produk herbal berbentuk kaplet dan dikemas dengan box putih dengan ornament pink dan tosca. Sekarang yuk kita kupas tuntas kelebihan Herba Asimor yang terdiri dari daun katuk, torbangun, dan ikan gabus yang punya manfaat luar biasa. Memiliki 6 senyawa aktif yang dapat meningkatkan produksi ASI selama masa menyusui Katuk memberi peningkatan signifikan dalam ekspresi gen prolactin dan oksitosin. Hormon yang berperan penting dalam proses menyusui.
Torbangun sudah terkenal sebagai stimulan ASI selama ratusan tahun Terdiri dari 6 zat aktif untuk peningkatan kualitas ASI. Mengandung Striatin yang terdapat pada ikan gabus. Striatin berfungsi untuk meningkatkan produksi hormon Prolactin dan Oksitosin sehingga produksi ASI meningkat. Prolactin adalah hormone yang berfungsi untuk membuat sel ASI berkerja maksimal Sedangkan Oksitosin adalah hormone yang membantu merangsang keluarnya air susu ibu menyusui. Lalu ada Striatin yang mempercepat proses penyembuhan luka pasca melahirkan.
Ada fakta menarik mengenai hormone Oksitosin. Hormon ini disebut-sebut juga sebagai hormone bahagia dan hormone cinta. Karena, hormon Oksitosin akan berproduksi dengan lancar saat Mamsi merasa bahagia dan dicintai. Salah satu hal yang menghambat hormon Oksitosin berproduksi adalah stress. Gak heran kenapa kalau stress menyebabkan ASI jadi seret alias gak lancar. Karena Oksotisin berperan penting selama masa menyusui. Karena itu mamsi disarankan untuk tidak stress selama masa menyusui supaya ASI lancar terus ya.
Setelah
aku coba selama lima hari, betul deh kalau produksi ASI lancar dan memuaskan
sekali! Manfaat yang aku dapatkan setelah mengkonsumsi Herba Asimor ini sih
triple combo luar biasa. Baik itu dari segi kualitas dan kuantitas meningkat
lebih baik. Padahal kalau inget perjuanganku waktu awal masa menyusui tuh
kering kerontang ASI ini. Hiks.
Keunggulan
dari Herba Asimor ini mudah sekali dikonsumsi, karena berbentuk kaplet dan siap
minum. Semua manfaat dari daun katuk, torbangun, dan ikan gabus sudah bisa
langsung dirasakan dengan meminum Herba Asimor yang pasti akan bikin ASI
lancar.
Sekarang
ada aja yang nanya ke aku gimana sih kok bayi aku bisa bulat dan gempal banget,
sampe berlipat-lipat deh itu pada sama tangannya kaya roti sobek.Aku tinggal
jawab, yuk cobain Herba Asimor. ASI lancar, bayi pasti kenyang.
Komposisi Herba Asimor:
Galatonol ekstrak Sauropus androgynous folium
& Coleus amboinicus herba 300mg
Striatin ekstrak Channa striata & Ananas
comosus 30mg
Aturan pakai:
1 kaplet,
2x sehari
Peringatan dan perhatian:
Hati-hati
bagi penderita riwayat alergi terhdap prodik Channa striata
Penyimpanan:
Simpan
pada suhu dibawah 30C dan terhindar dari matahari langsung
No comments:
Post a Comment