Search This Blog

Thursday, November 26, 2020

Herba Asimor Penolong Mama Menyusui untuk Membantu Melancarkan ASI



My lovely daughter

 

Tahun 2019 akhir merupakan tahun yang membahagiakan untuk aku dan suami, karena di bulan November 2019 hadir sosok janin dalam perutku. Sungguh ini perasaan yang luar biasa. Belum pernah aku merasa kaget, bahagia, gak percaya, pokoknya semua perasaan campur aduk jadi satu. Tepat di hari itu, aku sadar kalau sebentar lagi peranku akan berubah menjadi seorang ibu. Banyak hal yang harus disiapkan selama masa kehamilan dan sampai melahirkan nanti.

 

Aku si anak sematawayang ini tentu punya banyak kendala di awal kehamilan, karena gak ada kakak atau adek yang bisa diajak sharing seputar masalah kehamilan kan. Jadi memang akan lebih banyak cari tau dan curhatnya ke mama sendiri, hehe. Tapi tetep ada juga temen dan sepupu yang aku Tanya seputar masalah kehamilan dan pasca kehamilan. Soalnya kan tiap orang pasti punya masalah dan kasus yang berbeda di masa melahirkan dan menyusui. 

 

Semasa kehamilan, aku tergolong aman sentosa dan gak rewel. Pokoknya semua adem ayem aja. Kalo orang bilang sih hamil kebo ya. Tapi saking kebonya, terkadang suka lupa kalau lagi hamil. Bisa jalan kesana kemari aja deh serasa itu perut gak ada isinya. Sampe akhirnya pas enam bulan kehamilan aku pendarahan. Pada fase itu, aku mengalami stress berat karena ada masalah internal. Ternyata stress itu yang memicu pendarahanku. Untungnya bukan pendarahan yang parah, kata dokter. Masih tergolong ringan. Tapi tetap gak boleh aktifitas berat selama sebulan kedepan. Tentu hal ini aku inget baik-baik supaya gak kejadian hal seperti ini lagi.

 

Setelah pendarahan itu, aku jadi lebih banyak meditasi, mengatur emosi dan pikiran. Semua ini aku lakukan supaya bisa lebih tenang selama kehamilan dan pasca melahirkan. Kalau aku sudah belajar mindfulness sejak kehamilan, jadi setelah melahirkan aku masih tetap bisa berusaha untuk tetap tenang supaya ASI aku bisa lancar. Kalau berdasarkan pengalaman dari teman dan keluarga yang sudah punya anak, stress itu berpengaruh besar sama kuantitas dan kualitas ASI. Makanya aku berusaha untuk mengatur pola pikir dan tetap olahraga ringan seperti jalan pagi dan yoga.

 

Tiba saatnya hari yang ditunggu-tunggu, yaitu lahiran. Aku melahirkan dengan metode c-section atau orang biasanya bilang operasi caesar. Dokter bilang sangat beresiko kalau aku lahir normal karena HB aku rendah dan berat badan bayiku besar. Takut nanti pendarahan atau lemes pas lagi kontraksi.

 

Sebelum operasi, aku banyak research dari internet, tanya-tanya ke temen, keluarga mengenai apa aja yang harus diperhatikan pasca caesar dan bagaimana supaya ASI tetep lancar. Menurut pengalaman mereka, ibu yang operasi caesar akan lebih seret ASInya di hari-hari pertama kelahiran. Wah pikirku, gimana ya kalau nanti aku gak bisa kasih ASI ke bayiku? Gimana kalau aku gak bisa jadi ibu ASI? Banyak pertanyaan udah menghantui aku deh pokoknya. Duuuh, kalau dipikirin malah makin stress! Balik lagi berusaha untuk tenang.

 

Ternyata, menyusui hari pertama tidak berlangsung baik. Air susuku tidak keluar, tapi suster tetap kasih semangat untuk selalui disusui bayinya supaya memacu air ASI keluar. Karena ASI aku tidak keluar, jadilah aku menangis dan langsung stress!! Padahal hal ini gak boleh terjadi, malah akan semakin menghambat ASI. Selama udah hamper 24 jam bayiku tidak mendapatkan susu, tapi tetap disusui sama aku. Aku sudah terpikir, gimana nih kalau bayi aku gak dapet kolostrum? Gak dapet ASI dari aku? Apa gunanya aku jadi ibu kalau gak bisa kasih ASI untuk anakku sendiri! Berbagai macam pikiran udah hinggap deh di kepala aku.

 

Karena ini pengalaman pertama melahirkan, tentunya bukan hal yang mudah untuk aku jalani. Belum ada background menjadi ibu atau melahirkan. Semuanya serba baru, bahkan bisa membuat aku dan suami bingung mendadak. Memang selama kehamilan aku sudah banyak research seputar menyusui. Ada yang ASI tidak keluar, putting lecet, bayi tidak mau menyusui. Tapi aku gak sangka kalau prosesnya akan sesulit itu dan aku mengalaminya sendiri. Selama ini aku berpikir kalau menyusui ya tinggal menyusui aja, gak repot. Ternyata aku salah.

 

Kalau dipikir-pikir kenapa sih aku kok ngotot banget harus kasih ASI untuk bayiku? Sebagai Pejuang Kasih, tentu saja ASI dan menyusui punya segudang manfaat yang tidak hanya untuk bayi, tapi juga sang mama. Menurut WHO (World Health Organization) dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), kalau 1000 hari pertama bayi hidup membutuhkan ASI dari sang mama untuk memenuhi asupan gizinya. Selama 6 bulan pertama, bayi diberikan ASI eksklusif. Baru saat memasuki usia 6 bulan akhir sampai 2 tahun adalah fase ASI + MPASI (Makanan Pendamping ASI).


ASI merupakan system nutrisi terbaik untuk bayi yang mengandung agen bioaktif yang berfungsi untuk saluran pencernaan, sistem kekebalan tubuh, dan perkembangan otak. Komposisi ASI sangatlah kompleks, terdiri dari makronutrien, mikronutrien, dan komponen bioaktif. Maka dari itu tidak ada yang komposisinya bisa sebaik ASI.


Menyusui juga meimliki segudang manfaat untuk mamsi. Manfaatnya antara lain; mengurangi resiko osteoporosis, diabetes, kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker rahim. Selain manfaat langsung untuk kesehatan mamsi, menyusui juga dapat meningkatkan bonding antara mamsi dan buah hati. Bahkan lebih ekonomis, karena mamsi sudah dianugerahi ASI untuk bisa memberikan asupan gizi ke sang buah hati.


Beruntung aku punya saudara yang sangat pro ASI dan dari dia aku banyak belajar seputar menyusui. Kalau aku tanya sama mamaku, jujur mamaku udah banyak lupa karena melahirkan aku udah 30 tahun yang lalu nih mamsi! Hahaha.


Nah, kakak sepupuku ini yang bilang kalau ASI aku belum keluar juga, gak usah panic karena dia akan mendonorkan ASI untuk bayiku. Disitu aku sangat lega karena bayiku tetap bisa meminum ASI di hari pertamanya. Aku bantu stimulasi ASI aku dengan pumping secara berkala. Perlahan-lahan ASI aku sudah keluar sedikit demi sedikit. Sungguh aku seneng bukan main!

Masalah mulai datang ketika daun katuk dan torbangun lagi gak tersedia di warung sekitar rumah. Selama pandemi intensitas ke pasar menurun drastis karena mengurangi pergi ke daerah kerumunan, kalau gak penting banget ya gak ke pasar. Akhirnya aku puter otak gimana supaya terpenuhi kebutuhanku supaya ASI lancar. Gak hanya lancar, tapi aku juga mau yang berkualitas.

 

Awalnya aku research dulu tentang suplemen untuk ibu menyusui dari internet. Setelah itu baru aku tanya-tanya lagi ke teman dan saudara. Sekian banyak hasil yang aku temukan, pilihanku jatuh untuk mencoba Herba Asimor. Soalnya ini paket langkap banget buat aku. Pertama, Herba Asimor terbuat dari katuk, torbangun, dan ikan gabus.


 

Wah, ini sih paket langkap banget! Semuanya udah all in one ada di Herba Asimor. Karena selama masa menyusui, aku memang mengkonsumsi katuk, torbangun, dan ikan gabus. Gak pake pikir panjang, langsung deh aku beli.  

Selama di RS, mertuaku selalu kirimin olahan sayur torbangun supaya ASI lancar. Sebagai pejuang kasih, segala cara akan aku coba supaya ASI lancar. Begitu pulang dari RS, aku rutin makan sayur katuk dan torbangun. Memang ASI aku jadi lebih setelah mengkonsumsi dua tanaman ajaib itu. 


Mungkin popularitas daun torbangun masih kalah dari daun katuk untuk menambah kelancaran ASI. Padahal daun torbangun ini salah satu daun yang cukup popular di kampung halamanku, Sumatera Utara. Sebetulnya baik itu daun katuk dan torbangun punya manfaat yang luar biasa untuk membuat ASI lancar. Tentu ini hal yang sangat membahagiakan untuk mamsi Pejuang Kasih.

 

Herba Asimor ini merupakan produk herbal berbentuk kaplet dan dikemas dengan box putih dengan ornament pink dan tosca.  Sekarang yuk kita kupas tuntas kelebihan Herba Asimor yang terdiri dari daun katuk, torbangun, dan ikan gabus yang punya manfaat luar biasa. Memiliki 6 senyawa aktif yang dapat meningkatkan produksi ASI selama masa menyusui Katuk memberi peningkatan signifikan dalam ekspresi gen prolactin dan oksitosin. Hormon yang berperan penting dalam proses menyusui. 


Torbangun sudah terkenal sebagai stimulan ASI selama ratusan tahun Terdiri dari 6 zat aktif untuk peningkatan kualitas ASI. Mengandung Striatin yang terdapat pada ikan gabus. Striatin berfungsi untuk meningkatkan produksi hormon Prolactin dan Oksitosin sehingga produksi ASI meningkat. Prolactin adalah hormone yang berfungsi untuk membuat sel ASI berkerja maksimal Sedangkan Oksitosin adalah hormone yang membantu merangsang keluarnya air susu ibu menyusui. Lalu ada Striatin yang mempercepat proses penyembuhan luka pasca melahirkan. 


Ada fakta menarik mengenai hormone Oksitosin. Hormon ini disebut-sebut juga sebagai hormone bahagia dan hormone cinta. Karena, hormon Oksitosin akan berproduksi dengan lancar saat Mamsi merasa bahagia dan dicintai. Salah satu hal yang menghambat hormon Oksitosin berproduksi adalah stress. Gak heran kenapa kalau stress menyebabkan ASI jadi seret alias gak lancar. Karena Oksotisin berperan penting selama masa menyusui. Karena itu mamsi disarankan untuk tidak stress selama masa menyusui supaya ASI lancar terus ya.





 

Setelah aku coba selama lima hari, betul deh kalau produksi ASI lancar dan memuaskan sekali! Manfaat yang aku dapatkan setelah mengkonsumsi Herba Asimor ini sih triple combo luar biasa. Baik itu dari segi kualitas dan kuantitas meningkat lebih baik. Padahal kalau inget perjuanganku waktu awal masa menyusui tuh kering kerontang ASI ini. Hiks.

 

Keunggulan dari Herba Asimor ini mudah sekali dikonsumsi, karena berbentuk kaplet dan siap minum. Semua manfaat dari daun katuk, torbangun, dan ikan gabus sudah bisa langsung dirasakan dengan meminum Herba Asimor yang pasti akan bikin ASI lancar.

 

Sekarang ada aja yang nanya ke aku gimana sih kok bayi aku bisa bulat dan gempal banget, sampe berlipat-lipat deh itu pada sama tangannya kaya roti sobek.Aku tinggal jawab, yuk cobain Herba Asimor. ASI lancar, bayi pasti kenyang.

 

 


 

Komposisi Herba Asimor:

Galatonol ekstrak Sauropus androgynous folium & Coleus amboinicus herba 300mg

Striatin ekstrak Channa striata & Ananas comosus 30mg

 

Aturan pakai:

1 kaplet, 2x sehari

 

Peringatan dan perhatian:

Hati-hati bagi penderita riwayat alergi terhdap prodik Channa striata

Penyimpanan:

Simpan pada suhu dibawah 30C dan terhindar dari matahari langsung 


 



 

No comments:

Post a Comment

Hilang

Hari ini 18 Oktober 2021, bayiku genap berusia 15 bulan. Hari-hari tidak berlangsung seperti biasa, karena ada rasa berat di hati yang membu...